Jumat, 26 Juni 2015

pendidikan karakter



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Akhir-akhir ini pendidikan karakter memang sangat di butuhkan, terutama dalam penanaman nilai moral yang saat ini mulai berkurang di kalangan remaja. Hal ini dapat dilihat dari tingkah laku mereka dikehidupan sosial. Masalah mengenai kejujuran ini tidak hanya terjadi di sekolah ataupun di rumah, namun masalah ini dapat terjadi pula di lingkungan permainan dan sosial lingkungan. Contohnya dilingkungan sekolah masih banyak siswa yang ketika ada ujian mereka mencotek.
Kejujuran ini sendiri merupakan unsur penting didalam kehidupan sehari-hari. Perilaku jujur adalah perilaku yang teramat mulia, salah satu dari sekian sifat dan moral utama seorang manusia adalah kejujuran. Karena kejujuran merupakan dasar fundamental dalam pembinaan umat dan kebahagiaan masyarakat. Karena kejujuran menyangkut segala urusan kehidupan dan kepentingan orang banyak. Jujur seharusnya ditanamkan pada jiwa anak sejak dini. Sehingga kesadaran untuk selalu jujur tertanam sejak kecil. Lawan dari kejujuran adalah dusta. Banyak alasan seseorang melakukan dusta, seperti adanya tekanan dari lingkungan tempat tinggal ataupun tekanan dari orang-oarang yang ada di sekitarnya.
Sehubungan dengan hal tersebut maka kami tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “ PERILAKU JUJUR “ yang berhubungan dengan pendidikan karakter.

pkn



C. KAJIAN EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
(CITIZENSHIP EDUCATION)
Kajian epistemology pendidikan kewarganegaraan (citizenship education) mencangkup 2 aspek yaitu: (1).  Metodologi penelitian, (2). Metodologi pengembangan pendidikan kewarganegaraan. Metodologi penelitian pendidikan kewarganegaraan digunakan untuk mendapatkan pengetahuan baru melalui: (1). metode penelitian kuantitatif, yang memfokuskan pengukuran dan generalisasi utuk mendukung proses konseptualisasi. (2). Metode penelitian kualitatif, yang memfokuskan pada pemahaman holistic terhadap fenomena alamiah untuk membangun suatu teori.
Sedangkan metodologi pengembangan pendidikan kewarganegaraan digunakan untuk mendapatkan paradigma pedagogis dan rekayasa kurikuler yang relavan guna mengembangkan aspek-aspek social-spikologis peserta didik, dengan cara mengorganisasikanberbagai unsure instrumental dan konstektual pendidikan.

belajar dan pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
Ketika guru berada di depan kelas, satu kenyataan yang sudah pasti bahwa siswa yang dihadapi berbeda satu sama lain. Perbedaan yang ada tersebut tidak hanya terlihat pada penampilan fisik dan tingkah laku, tetapi juga pada kemampuan dalam menangkap dan melakukan kegiatan pembelajaran. Ada siswa yang cepat menguasai materi pelajaran tetapi ada pula siswa yang lambat. Hal ini dapat terlihat dengan jelas saat guru mengolah hasil evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut, guru mengetahui adanya siswa yang telah mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan atau kompetensi yang ditetapkan dan ada siswa yang belum mencapai kompetensi atau tujuan tersebut. Oleh karena itu kita mengharapkan semua siswa mencapai kompetensi yang ditetapka, guru hendaknya memberikan bantuan kepada siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan yang diharapkan. Bantuan yang dapat diberikan guru untuk siswa yang belum mencapai kompetensi yang diharapkkan dikenal dengan istilah kegiatan remedial.

ips



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Setiap daerah atau suku bangsa, sudah mempunyai beragam adat istiadat yang membedakannya dengan suku-suku dan daerah lainnya. Begitu juga dengan Kabupaten Sambas.
Kabupaten Sambas terkenal dengan sebuah peninggalan sejarah yaitu sebuah keraton peninggalan Kesultanan Sambas. Penduduknya mayoritas melayu dan berbahasa melayu. Bahasa Melayu sangat mudah dipahami, apalagi bagi orang yang mendengar, misalnya: Seseorang berbicara, "Kamu mau ke mana?" jika dalam bahasa melayu "Kau  nak ke mane", (penyebutan "e" dalam bahasa melayu, sedangkan bahasa suku Sambas membunyikan "e" seperti bunyi pada kata "lele").
Keunikan lain dari bahasa Melayu Sambas adalah pengucapan huruf ganda seperti dalam bahasa Melayu Berau di Kalimantan Timur, seperti pada kata 'bassar' (artinya besar dalam bahasa Indonesia).
1.2    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kebudayaan suku melayu yang ada di daerah Kabupaten Sambas?
2.      Apa saja pantang larang yang ada di daerah Kabupaten Sambas?
1.3    Tujuan
1.      Untuk mengetahui kebudayaan suku melayu yang ada di daerah Kabupaten Sambas.
2.      Untuk mengetahui pantang larang yang ada di daerah Kabupaten Sambas.
3.      Untuk lebih mengenal kebudayaan suku melayu Sambas Kalimantan Barat.

Rabu, 24 Juni 2015

IPA



BAB I
PENDAHULUAN


A.          Latar belakang
Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya jumlah sel dan volume tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula. Misalnya dari tubuhmu yang bertambah tinggi dan tidak akan kembali menjadi pendek lagi. Perkembangan pada manusia merupakan proses perubahan mahluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan. Perkembangan pada manusia diawali melalui proses pembuahan. Proses pembuahan yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah).
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan sampai lahir (masa dalam kandungan ibu) dan masa setelah lahir. Pada masa lahir, manusia mengalami tahap-tahap perkembangan yaitu masa anak-anak, remaja, dewasa, dan manula.Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia dan juga ada beberapa tahapan pada perkembangan manusia. Didalam makalah ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menyangkut tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tubuh manusia.

B.           Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan item masalah yang akan di bahas pada penulisan makalah ini, yaitu :
1.      Apa yang menyebabkan terjadinya pertubuhan pada manusia?
2.      Perkembangan pada manusia diawali oleh apa saja?
3.      Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan manusia?
4.      Ada berpakah tahapan perkembangan pada manusia?

Selasa, 16 Juni 2015

rpp matematika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah Dasar             : SD NEGERI 09 JAIRAN JAYA
Kelas/semester            : 2/1
Mata Pelajaran            : Matematika
Jumlah Pertemuan        : 2x35
Standar Kompetensi   : Geometri dan Pengukuran
                                        2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat
         dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar       : 2.2. Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku
         (cm,m) yang sering digunakan.