Rabu, 24 Juni 2015

IPA



BAB I
PENDAHULUAN


A.          Latar belakang
Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya jumlah sel dan volume tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula. Misalnya dari tubuhmu yang bertambah tinggi dan tidak akan kembali menjadi pendek lagi. Perkembangan pada manusia merupakan proses perubahan mahluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan. Perkembangan pada manusia diawali melalui proses pembuahan. Proses pembuahan yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah).
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan sampai lahir (masa dalam kandungan ibu) dan masa setelah lahir. Pada masa lahir, manusia mengalami tahap-tahap perkembangan yaitu masa anak-anak, remaja, dewasa, dan manula.Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia dan juga ada beberapa tahapan pada perkembangan manusia. Didalam makalah ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menyangkut tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tubuh manusia.

B.           Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan item masalah yang akan di bahas pada penulisan makalah ini, yaitu :
1.      Apa yang menyebabkan terjadinya pertubuhan pada manusia?
2.      Perkembangan pada manusia diawali oleh apa saja?
3.      Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan manusia?
4.      Ada berpakah tahapan perkembangan pada manusia?





C.    TUJUAN

Dari rumusan masalah diatas maka didapatkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui apa yang menyebabkan petumbuhan pada manusia.
2.      Mengetahui perkembangan pada manusia diawali oleh apa saja.
3.      Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia.
4.      Mengetahui organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan.
5.      Mengetahui tahapan-tahapan perkembangan manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PERTUMBUHAN
Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya jumlah sel dan volume tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula. Misalnya dari tubuhmu yang bertambah tinggi dan tidak akan kembali menjadi pendek lagi. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak (reproduksi) namun juga banyak aspek lainnya, misalnya kemampuan berpikir dan kemampuan emosional.
a.       Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Manusia
1.Faktor genetic
-faktor keturunan -- masa konsepsi
-bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
-menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
psikologis seperti temperamen
-Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal
2. Faktor eksternal / lingkungan
•mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir
hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
•faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
a.Keluarga
nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b.      Kelompok teman sebaya
lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan,
memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang
merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c.       Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
Tahapan proses pembelajaran
-mengenali kebutuhan
-penguasaan ketrampilan
-menjalankan tugas
-integrasi ke dalam seluruh fungsi
-mengembangkan penampilan perilaku yang efektif
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir)
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat. Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan tumbuh kembang terganggu. Lingkungan tempat tinggal
: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi

Pada umumnya, masa pertumbuhan manusia terjadi sebelum melewati usia 20 tahun. Pada usia sebelum 20th tersebut, pertumbuhan tinggi badan terjadi secara alami yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan tersebut antara lain adalah faktor keturunan, faktor asupan nutrisi harian, faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor penting lainnya. Untuk mengetahui secara jelas tentang pertambahan tinggi badan dan hal-hal yang berkaitan dengan itu, silakan simak artikel-artikel seputar peninggi badan berikut ini....

Pertumbuhan tinggi badan manusia
kerangka-manusia Umumnya, pertambahan tinggi badan manusia dimulai sejak bayi sampai dengan usia dewasa (kurang lebih 20 tahun). Namun tentu saja ada beberapa perkecualian. Mereka yang mengalami kelainan kretinisme (kekerdilan) tidak bisa bertambah tinggi badannya sejak usia tertentu. Sehingga tubuhnya sangat pendek, seukuran anak usia Sekolah Dasar. Ada pula yang menderita kelainan gigantisme (raksasa). Orang yang menderita kelainan gigantisme ini akan terus bertambah tinggi meskipun telah berusia dewasa (lebih dari 20 tahun) oleh karena hormon pertumbuhannya tidak berhenti sebagaimana mestinya. Sehingga orang tersebut memiliki ukuran tubuh sangat besar bagaikan raksasa. Oleh karena itu bersyukurlah kita semua yang mendapatkan ukuran tubuh yang relatif normal. Tidak kerdil. Tidak pula raksasa.

Adapun, hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan antara lain genetik, asupan nutrisi atau gizi makanan, kualitas tidur, serta olahraga atau rutinitas tertentu.

Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan :

tinggi-badanGenetik (Keturunan)
Faktor ini cukup dominan dalam menentukan tinggi badan seseorang. Dan faktor ini sudah ada sejak lahir. Seorang anak yang memiliki ibu dan ayah yang berpostur tinggi biasanya nantinya akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang berpostur tinggi pula. Begitupun sebaliknya. Jika ayah dan ibunya pendek, maka seringkali anaknya juga memiliki postur yang juga pendek. Anda dapat mengamati bahwa orang-orang Afrika meskipun tidak mendapatkan gizi makanan yang baik, namun memiliki postur yang tinggi. Hal itu dapat terjadi lebih dikarenakan faktor keturunan atau genetik ini. Secara umum, faktor genetik ibu lebih berpengaruh ketimbang faktor genetik dari ayah. Ini berarti bahwa Si A yang memiliki ibu tinggi dan ayah pendek akan berpeluang memiliki tubuh yang lebih tinggi ketimbang si B yang memiliki ayah tinggi dan ibu pendek. Namun tentu saja hal itu bukanlah suatu kepastian, namun hanya kecenderungan medis telah diamati.

tinggi-badanAsupan nutrisi
Gizi makanan sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan seseorang. Mengapa orang Eropa memiliki tubuh yang tinggi daripada orang Asia? Salah satu sebabnya adalah gizi makanan yang mereka konsumsi sehari-hari mereka jauh lebih baik daripada gizi makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang Asia. Pernahkah anda mengamati pertambahan tinggi badan seorang balita?. Biasanya mereka mengalami pertambahan tinggi badan yang pesat. Dan tahukah anda apa sebabnya? Oleh karena balita mendapatkan gizi yang sangat baik, terutama dari susu yang mereka minum. Susu adalah makanan yang memiliki gizi ”sempurna” bagi pertumbuhan tulang (tubuh). Susu mengandung semua zat yang dibutuhkan tulang untuk bertambah panjang. Protein, Kalsium, Magnesium, berbagai macam vitamin dan berbagai macam mineral ada dalam kandungan susu.

tinggi-badan Tidur Berkualitas
Tidur berkualitas sangat penting dalam memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan. Sebab hormon pertumbuhan bekerja ”penuh” sewaktu tidur. Semakin berkualitas tidur seseorang, maka hormon pertumbuhan semakin bekerja optimal. Dan itu artinya akan menghasilkan pertambahan tinggi badan secara optimal pula. Cobalah anda mengukur tinggi badan anda pada pagi hari tepat setelah bangun tidur. Mungkin anda akan kaget. Sebab meskipun telah dewasa (tidak lagi dalam masa pertumbuhan), namun tinggi badan anda bertambah sewaktu bangun tidur (biasanya 1-2 cm). Ini disebabkan oleh karena adanya pertambahan panjang tulang rawan pada punggung dan kaki. Namun pertambahan ini bersifat sementara saja. Pada sore hari tinggi badan anda akan kembali seperti semula oleh karena berbagai aktifitas yang anda lakukan dan oleh karena gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, dalam melaksanakan program peninggi badan alami ini, nantinya kualitas tidur anda harus ditingkatkan untuk meraih hasil yang optimal. Tidur yang sangat menunjang bagi pertumbuhan badan adalah tidur lelap (deep sleep) selama kurang lebih 7-8 jam tanpa terputus-putus, tanpa perasaan gelisah dan tanpa mimpi.

B.     PERKEMBANGAN
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
 perkembangan pada manusia secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan sampai lahir (masa dalam kandungan ibu) dan masa setelah lahir. Pada masa lahir, manusia mengalami tahap-tahap perkembangan yaitu masa anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. 
1.      Masa Pembuahan sampai Lahir

Kehamilan didahului dengan pembuahan (fertilisasi). Pembuahan terjadi karena bertemunya ovum (sel kelamin betina atau sel telur) dengan sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan akan menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot segera tumbuh dan memasuki rongga rahim. Setelah empat hingga enam hari (akhir minggu pertama) setelah pembuahan, zigot akan tumbuh membentuk embrio. Embrio akan melekat pada dinding rahim (uterus). Embrio akan tumbuh terus di dalam rahim.
Pada usia empat minggu, panjang embrio sekitar enam sampai tujuh milimeter. Organ tubuh yang penting sudah mulai terbentuk. Jantung belum sempurna. Tangan dan kaki belum terbentuk. Pada akhir minggu ke lima, panjang embrio sekitar dua belas milimeter. 
Pada bulan kedua dalam kandungan, embrio berukuran sekitar empat sentimeter. Jantung telah sempurna. Tangan dan kaki telah terbentuk. Rangka telah terbentuk tetapi masih berupa tulang rawan. 
Pada bulan ketiga dalam kandungan, embrio kemudian disebut janin (fetus). Panjang janin sekitar lima sampai delapan sentimeter dan berat sekitar 10-45 gram. Pada usia ini semua organ telah terbentuk. Selanjutnya, janin mengalami pertumbuhan memanjang, bertambah besar, dan bertambah berat. 
Pertumbuhan memanjang sangat mencolok selama bulan ketiga, keempat, dan kelima. Pada usia lima bulan dalam kandungan, panjang janin sekitar 15-19 sentimeter dan beratnya kira-kira 250-450 gram. Selama bulan kelima, gerakan janin biasanya dapat jelas dirasakan oleh ibunya. Sedangkan peningkatan berat badan sangat mencolok selama dua bulan terakhir dari kehamilan.
 Description: http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/zigot.jpg?w=300&h=167 
Setelah pembuahan, zigot memasuki rahim ibu dan tumbuh menjadi embrio
Di dalam rahim ibu, janin dilindungi oleh selaput-selaput dan cairan (air ketuban). Selaput dan cairan ini berfungsi melindungi janin dari benturan dan goncangan. Selama dalam kandungan, janin mendapatkan zat-zat makanan dan oksigen dari darah ibu melalui plasenta atau ari-ari. Biasanya bayi akan segera lahir setelah usia kandungan 266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan. Pada saat lahir, berat badan janin sekitar 3 sampai 3,5 kg dengan panjang kira-kira lima puluh sentimeter. Meskipun ada pula janin yang saat lahir berat badannya kurang dari 3 kg atau lebih dari 3,5 kg.
Description: http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/perkembangan-janin.jpg?w=630 
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu. 

2. Masa setelah Lahir 
Bayi akan segera bernapas begitu lahir. Paru-paru mulai berfungsi. Saat dilahirkan, secara proporsional kepala lebih besar daripada tubuhnya. Setelah itu lengan, kaki, dan paha tumbuh lebih cepat daripada kepala. Setelah lahir, manusia akan mengalami tahap-tahap perkembangan mulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula (manusia lanjut usia). 

Masa pertumbuhan manusia ada batasnya. Secara normal, pada laki-laki pertumbuhan akan terhenti pada usia sekitar 22 tahun. Sedangkan pada perempuan, pertumbuhan akan terhenti pada usia sekitar 18 tahun. Pada kebanyakan remaja, perkembangan tubuh lebih cepat dialami pada waktu mereka berusia 12-18 tahun. Untuk remaja perempuan, pertumbuhan cepat itu biasanya terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan untuk remaja laki-laki pada usia 14 tahun. 

Setelah usia 14 tahun, remaja laki-laki biasanya mengejar ketinggalan tinggi dan beratnya itu dan melampaui tinggi serta berat remaja perempuan. Pertumbuhan bayi sampai dewasa dipengaruhi oleh makanan, terutama yang mengandung protein tinggi, hormon, dan faktor keturunan dari kedua orang tuanya. Bahan makanan yang mempengaruhi pertumbuhan adalah bahan makanan yang mengandung protein tinggi seperti ikan, daging, telur, susu, keju, kacang kedelai (tahu, tempe), dan kacang-kacangan lainnya. Hormon yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan adalah hormon tumbuh dan hormon kelenjar gondok (tiroksin). 

a. Masa anak-anak 
Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja, bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi. 

Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Otaknya tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara. Umumnya bayi mulai berjalan dan mulai berbicara sekitar usia satu tahun. 

Pada usia sekitar tiga tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Anak-anak belajar menggambar, membaca, dan menulis. Bermain merupakan hal yang penting dalam kehidupan anak-anak. Menjelang usia sepuluh tahun, anak-anak sudah mencari teman. Mereka juga sudah tahu bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka, dan bekerja sama dengan orang lain.
 Description: http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/anak-anak.jpg?w=300&h=211 
Masa anak-anak. 

b. Masa remaja (masa pubertas) 
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa mengalami suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pada masa ini baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah gemuk, dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel kelamin yang matang.
Description: http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/remaja.jpg?w=300&h=200 
Masa remaja. 

c. Dewasa 
Secara biologi, makhluk hidup (organisme) disebut dewasa bila telah menghasilkan sel-sel kelamin. Demikian pula pada manusia sebagai makhluk hidup. Pada laki-laki ditandai dengan kemampuan testis (buah zakar) untuk menghasilkan sperma. Pada perempuan ditandai dengan kemampuan ovarium (indung telur) menghasilkan sel telur. Hal ini menunjukkan bahwa manusia telah dewasa yang berarti telah mampu bereproduksi. Pada masa dewasa, badan seseorang tidak mengalami pertumbuhan tinggi lagi, tetapi hanya bertambah berat. 

Manusia dewasa telah memiliki tanggung jawab akan hidupnya. Mereka juga memikirkan pendidikan dan pekerjaan untuk masa depannya. Berkeluarga juga merupakan hal yang penting pada masa dewasa.
 Description: http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/dewasa.jpg?w=300&h=229 
Saat dewasa, manusia telah memikirkan pekerjaannya, misalnya dengan bekerja. 

d. Manula
Manula atau manusia lanjut usia, yaitu seseorang yang telah memasuki usia lanjut. Pada usia ini, biasanya organ-organ manusia sudah mulai melemah atau berkurang kemampuannya. Pada manula, biasanya pigementasi rambut kepala telah berkurang, sehingga rambut terlihat memutih. Gigi mulai tanggal bergantian dan tidak akan tumbuh kembali. Biasanya kulit sudah mulai tampak keriput. Pada manula umumnya penglihatan sudah mulai kabur karena daya akomodasi lensa mata berkurang dan pendengaran sering kali sudah berkurang. 

Pada manual, aktivitas organ reproduksi mulai menurun. Pada perempuan, ovarium sudah tidak dapat menghasilkan sel telur lagi, sehingga tidak terjadi menstruasi lagi. Masa ini disebut menopause. Akan tetapi, pada laki-laki proses pembentukan sperma masih terjadi, meskipun telah menurun.
Description: http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/manula.jpg?w=300&h=200 
Pada masa manula, rambut mulai memutih dan kulit mulai keriput. 

3. Ciri-ciri Remaja  yang Mengalami Pubertas
Seorang anak yang mengalami pubertas tidak lagi disebut anak-anak, namun disebut sebagai remaja. Pubertas ditandai dengan penampakan ciri-ciri seks sekunder. Ciri-ciri seks sekunder tampak pada remaja laki-laki maupun perempuan. 

Remaja laki-laki mengalami pubertas pada usia antara 12 sampai 16 tahun. Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki seperti suara yang menjadi besar, tumbuh kumis, tumbuh jambang, tumbuh jakun, tumbuh rambut pada ketiak, otot-otot mulai membesar (kekar), dan dada tampak menjadi lapang. Selain itu juga telah terjadi spermatogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma atau sel kelamin laki-laki. Spermatogenesis terjadi di dalam testis (buah zakar). Hal ini menunjukkan bahwa testis telah berfungsi dengan sempurna. 

Remaja perempuan mengalami pubertas lebih cepat dibandingkan laki-laki. Ciri-ciri seks sekunder pada perempuan seperti membesarnya payudara, membesarnya pinggul, tumbuh rambut di ketiak, dan kulit lebih halus. Selain itu, pubertas pada remaja perempuan juga ditandai dengan mendapatkan menstruasi (haid) yang pertama. Bagi remaja perempuan, menstruasi yang pertama merupakan tanda bahwa ia telah mencapai masa pubertas.

Keadaan ini merupakan tanda yang normal pada semua perempuan yang sehat. Menstruasi menunjukkan bahwa perempuan telah memiliki sistem reproduksi yang berfungsi dengan normal. Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik dari rahim (uterus) dengan disertai meluruhnya endometrium (dinding rahim bagian dalam) melalui vagina (alat kelamin luar perempuan). Menstruasi terjadi sebagai akibat sel telur tidak dibuahi oleh sperma.

     Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan




PERTUMBUHAN

PERKEMBANGAN

Proses pertambahan jumlah, bentuk, ukuran serta fungsi sel akibat adanya pembelahan sel (mitosis).



Bersifat Kuantitatif : dapat diukur dengan alat ukur tertentu (fisik)
Auksanometer alat untuk  mengukur pertumbuhan pada tumbuhan

Irreversibel : tidak dapat kembali ke keadaan semula.
Tubuh orang dewasa tidak dapat kembali menjadi bayi

Proses diferensiasi sel-sel tubuh untuk membentuk struktur dan fungsi tertentu, merupakan proses menuju kedewasaan (kematangan pada sel).



Bersifat kualitatif : tidak dapat diukur dengan suatu alat.



Reversibel : dapat kembali ke keadaan semula

Ditandai dengan :
-         Manusia & hewan: bertambah tinggi & berat badan
-         Tumbuhan : bertambah tinggi dan besar batang

Ditandai dengan :
-      Manusia & hewan : berfungsinya alat-alat reproduksi
-      Tumbuhan : keluarnya bunga serta buah.












C.    GERAK

Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain. Bagaimana manusia dapat melalakukan gerakan ? Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot.
Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot. Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, sedangkan berdasarkan pada zat penyusun dan sturkturnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
Fungsi persendian adalah menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya.
Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerak- kan organ lain sehingga terjadi suatu gerakan.

Sistem gerak manusia meliputi alat gerak pasif ( rangka ) dan alat gerak aktif (otot).

A.    Rangka ( Tulang )
1.      Fungsi Rangka :
a.      Sebagai alat gerak pasif
b.      Sebagai penegak  tubuh
c.       Melindungi bagian tubuh yang vital
d.      Tempat melekatnya otot lurik
e.      Tempat  pembentukan sel – sel darah.

2.      Macam Bentuk Tulang :
a.      Tulang Pipa : tulang paha, tulang kering, tulang betis tulang hasta dan tulang pengumpil.
b.      Tulang Pipih : tulang belikat, tulang selangka, tulang tengkorak, tulang rusuk dan tulang usus.
c.       Tulang Pendek : tulang pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki, dan ruas-ruas tulang belakang.

3.      Jenis Tulang :
a.      Tulang Rawan ( Kartilago ) :
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur.
Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang.
-          Hialin : terdapat antara tulang rusuk dengan tulang dada, pangkal batang tenggorok, dan persendian.
-          Fibrosa : terdapat pada tempurung lutut dan tulang panggul.
-          Elastis : terdapat pada daun telinga dan hidung.

b.      Tulang Keras ( Osteon ) : tulang yang menyusun  rangka manusia.
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras.
Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat dan kalsium fosfat yang diperoleh atau dibawa oleh darah.
Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.

4.      Rangka Manusia :
a.      Tengkorak :
1.      Bagian Kepala :
-          1 tulang dahi ( os. frontale )
-          2 tulang ubun – ubun ( os. parietale )
-          1 tulang kepala belakang ( os. occipitale )
-          2 tulang baji ( os. sphenoidale )
-          2 tulang tapis ( os. ethmoidale )
-          2 tulang pelipis ( os. temporale ).
2.      Bagian Wajah :
-          2 tulang rahang atas ( os. maxilla )
-          2 tulang rahang bawah ( os. mandibula )
-          2 tulang pipi ( os. zigomaticum )
-          2 tulang langit – langit  ( os. pallatum )
-          2 tulang hidung ( os. nasale )
-          2 tulang air mata ( os. lacrimale )
-          1 tulang lidah ( os. hyoideum )

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE0gPInKE4lc-iqmmTBEYVFhCKE_c6X3GqOOTwxfig-m4M7elmY7GZq1r3RGXdtrr845ja0POpyzHJdbICGdEwNmeV1bglzwy7rldSVezFhL66J9HXXs8ioG_D8C6nlLGrQCKB5vEUSw/s400/Tengkorak.jpg

Gambar 1  Tulang Tengkorak
b.      Badan (os. Trunca) :
1.      Ruas Tulang Belakang (os. Vertebrae) :
-          7 ruas tulang leher (os. Vertebrae cervicale)
-          12 ruas tulang punggung (os. Vertebrae thoracalis)
-          5 ruas tulang pinggang (os. Vertebrae lumbalis)
-          5  ruas tulang kelangkang (os. Vertebrae sacrum)
-          4 ruas tulang ekor (os. Vertebrae cocigeus)

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihDrqUkLv5lkbQy3FbNwmSqQkkGlkOj01HrUvWjAvxkK4asOL_u-GlUjQ00t6rqxG5nQFIyEJxi3SfDlzpkUgDugYusXoTI4gNoQ7aRGw-OKpofCFhpvnuzgcEIu_XQQZlJw6TTK31rg/s400/tulanng-belakang.jpg

Gambar 2  Tulang Belakang
2.      Tulang Dada ( os. sternum ) :
-          Tulang Hulu ( os. Manubrium sterni )
-          Tulang Badan ( os. Corpus sterni )
-          Tulang Taju Pedang ( os. Processus xyphoideus )

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis8MZ2ZsFiigpkG1QVeKIolp_7ZyjCHYLKODT-NR31_kblhW2q2V7LD6WMyIiiHrnBTArDa-IwbwnZ61EMqN-qUgPBCH0AI7Ro2qzNHNu84_USsKF9ZITuAGGYX03vQvbKw_1W9I5AzA/s320/tulang-dada-dan-rusuk.jpg

                     Gambar 3  Tulang Dada dan Rusuk

3.      Tulang Rusuk ( os. Costae ) :
-          7 pasang tulang rusuk sejati ( os. Costa vera )
-          3 pasang tulang rusuk palsu ( os. Costa spuria )
-          2 pasang tulang rusuk melayang ( os. Costa fluctuantes )
4.      Tulang Gelang Bahu ( os. Humerum ) :
-          2 tulang belikat ( os. Scapula )
-          2 tulang  selangka ( os. Clavicula )

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlVY1JuF6Wub2P8Yfl0Mto0wRDN_B3LAQGoQ5_dqoWOQ8JEKnpvlB2pW9F4Ozdtd5hSNM4E-1rrBFgaVw3PDCPTkCb6oPRJzqf4MfksBcG3njgRcUGjrtJr53rAnKtbs5DOqD2AOHogw/s1600/gelang+bahu.jpg

                         Gambar 4  Tulang Gelang Bahu

5.      Tulang Gelang Panggul ( os. Pelvis verilis ) :
-          2 tulang usus ( os. Ilium )
-          2 tulang duduk ( os. ischium )
-          2 tulang kemaluan ( os. pubis )
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjICHo3GeDAH4cyPNnYggSpGnNJSLqXYgq2wHbV9YvPBIOjY3Q19VmHSagXves74yr0xnljomNxgMbdqHIl1CgcDtaX2_rD3dUWPg2vI3hDoXRp6GK83pe-W2U2oh7uKUKCggSygzzpug/s320/Gelang+Panggul.png
        Gambar 5  Tulang Gelang Panggul

c.       Anggota Gerak :
1.      Tulang Lengan  ( os. extremitas anterior ) :
-          2 tulang lengan atas ( os. humerus )
-          2 tulang pengumpil ( os. ulna )
-          2 tulang hasta ( os. radius )
-          2 x 8 tulang pergelangan tangan ( os. carpal )
-          2 x 5 tulang telapak tangan ( os. metacarpal )
-          2 x 14 ruas tulang jari  tangan ( os. phalanges )

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXxQU-zBgu0EMq28i8wJKOtRXNn4WIEx8J46DfhA9w2m2VRU_UcfejTMMrlhogmQyHzvS45pmSQpYQ_O2Qvie1S4G3H9aBeO4ROuNa3nT-LKYGaKaPzqIp5S9nRyddOw5sR9CpRSBNgg/s400/Tulang+Lengan.jpg

                   Gambar 6  Tulang Anggota Gerak Atas

2.      Tulang Tungkai ( os. extremitas posterior ) :
-          2 tulang paha ( os. femur )
-          2 tulang tempurung lutut ( os. patella )
-          2 tulang kering ( os. tibia )
-          2 tulang betis ( os. fibula )
-          2 x 7 tulang pergelangan kaki ( os. tarsus )
-          2 x 5 tulang telapak kaki ( os. metatarsus )
-          2 x 14 ruas tulang jari kaki ( os. phalanges )

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFwT8sJmuk7spOwoQOqWrWZTpPZRNMuoGSEFH6Ew5W5Q2RzpHEosQj9Lq3m-Ga9rV-D_ULdFulKPiGJGzypx4JJ2Bh0erzZlCrypT10d4dMSmJxxe0HsMJy8K8EwFcKNyNwMP9AgTBuQ/s400/Tulang+Tungkai.jpg

                 Gambar 7 Tulang Anggota Gerak Bawah

B.      Otot
Macam Otot :
1.      Otot Lurik ( Otot Rangka ) :
-          Bentuk silindris dan tak bercabang
-          Berseran lintang ( lurik )
-          Reaksi cepat, mudah lelah
-          Volunter (dipengaruhi saraf)
-          Tempat : melekat pada rangka
2.      Otot Polos ( Otot Rongga Dalam ) :
-          Bentuk gelendong ( ujung lancip, tengah membesar )
-          Tak berseran lintang ( polos )
-          Reaksi lambat, tahan lama
-          Involunter ( tak dipengaruhi saraf )
-          Tempat : pada rongga dalam ( saluran pencernaan, reproduksi, ekskresi )
3.      Otot Jantung ( Myocardium ) :
-          Bentuk silindris dan bercabang-cabang
-          Berseran lintang ( lurik )
-          Reaksi lambat, tahan lama
-          Involunter (tak dipengaruhi saraf )
-          Tempat : pada jantung

C.      Sendi ( Artikulasi )
Sendi  ( artikulasi ) adalah hubungan antar tulang satu dengan tulang lainnya.Berdasarkan macamnya, sendi dibagi menjadi
1.      Sendi Mati ( Sinartrosis ) : sendi yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Sendi mati ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a.      Sinfibrosis : sendi mati yang penghubungnya dari jaringan ikat, misalnya hubungan antar tulang tengkorak ( sutura ).
b.      Sinkondrosis : sendi mati yang penghubungnya dari tulang rawan, misalnya hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada.

2.      Sendi Kaku ( Amfiartrosis ) : sendi yang dapat digerakkan hanya sedikit (sangat terbatas), misalnya hubungan antar ruas tulang belakang.

3.      Sendi Gerak ( Diartrosis ) : sendi yang dapat digerakkan dengan bebas. Sendi gerak ini dibagi menjadi :
a.      Sendi Peluru ( Endartrosis ) : sendi yang dapat digerakkan ke segala arah, misalnya terdapat pada hubungan antara tulang lengan atas dengan tulang gelang bahu dan tulang paha dengan tulang gelang panggul.
b.      Sendi Putar ( Trokoidea ) : sendi yang dapat digerakkan memutar, misalnya hubungan antara tulang kepala dengan tulang atlas (leher).
c.       Sendi Engsel ( Gynglumus ) : sendi yang dapat digerakkan ke satu arah, misalnya terdapat pada sendi siku dan lutut.
d.      Sendi Pelana ( Sellaris ) : sendi yang dapat digerakkan ke dua arah, misalnya hubungan antara tulang telapak tangan dengan tulang jari-jari tangan.
e.      Sendi Geser / Luncur (Ellipsoidea) : sendi yang dapat bergeser ke depan ke belakang atau ke kanan ke kiri,misalnya terdapat pada tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki.

D.     Kelainan Sistem Gerak :
1.      Tulang Belakang :
a.      Lordosis : Tulang belakang bengkok ke depan.
b.      Kifosis : Tulang belakang bengkok ke belakang.
c.       Skoliosis : Tulang belakang bengkok ke samping.

2.      Gangguan Tulang :
a.      Fisura : Retak tulang
b.      Fraktura : Patah tulang, ada 2 macam, yaitu Patah Tulang Terbuka, yaitu jika tulang patah dan menembus kulit sedang Patah Tulang Tertutup, jika tulang patah tidak sampai menembus kulit.

3.      Gangguan Persendian :
a.      Dislokasi : bergesernya sendi karena sobeknya ligamen (ikat) sendi.
b.      Terkilir / Sprain : Tertariknya ligament (ikat) sendi karena gerakan mendadak atau mengangkat benda yang terlalu berat.
c.       Ankilosis : sendi menyatu dengan tulang sehingga tak dapat digerakkan.
d.      Artritis Eksudatif  (Sendi Bernanah) : radang sendi akibat terkena infeksi.
e.      Artritis Sika (Sendi Kering) : radang sendi akibat berkurangnya minyak sendi (sinovial).

4.      Gangguan Fisiologis :
a.      Rakhitis : kaki bengkok berbentuk O atau X, akibat kekurangan vitamin D, kalsium (Ca) dan Fosfor (P).
b.      Osteoporosis : pengeroposan tulang akibat kekurangan kalsium (Ca).
c.       Mikrosephalus : kepala kecil akibat pertumbuhan tulang terhambat.

5.      Gangguan Otot :
a.      Atropi : otot melemah  dan mengecil akibat jarang dilatih.
b.      Hipertropi : otot membesar dan mengeras akibat sering dilatih.
c.       Tetanus : Otot mengeras (kontraksi) akibat membawa beban terlalu berat.
d.      Stiff : peradangan otot di bagian leher.
e.      Hernia abdominalis : otot dinding perut robek sehingga usus masuk ke rongga perut.

Metamorfosis dan Metagenesis
Beberapa jenis hewan mengalami metamorfosis dan metagenesis dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk metagenesis, selain pada hewan juga terjadi pada tumbuhan.

1. Metamorfosis
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk  tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis pada serangga dapat dibedakan menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Berikut dapat dilihat proses metamorfosis pada amfibi dan serangga.

Metamorfosis pada katak (amfibi)

telur --> kecebong --> kecebong berkaki --> katak berekor --> katak dewasa

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAwWZK01aT3CtoegI2bdXVh_habnHnaPcNtykcwH4byXVMS7B2Ta4TkrYi9GG1I0-R5-9Sw0YA8uwb_SVfcN4M95ld0dGHgZxAxXo8TspGOtVzhsXpmICli5URM1gFOK5dTzbDdq_TChrY/s1600/met_katak1.jpg

Metamorfosis Sempurna pada serangga

telur --> larva --> pupa (kepompong) --> dewasa (imago)

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSQVwQcXg-qAzgWzlxDaLJYNd83eVgn-vt3QtS4jc0z0L_VYd2qXN4RRb7iZE4QOXqnTZh-8KzWI3bR-S1bZt_og4kr5wdFYP5djisZ5Z3emWA-KghcHpiXgsANo08zAilTNOdpo8_5bkp/s320/gbr+metamorfosis+kupu-kupu.jpg

Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola) pada Belalang
telur --> nimpa --> dewasa (imago)

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHtwznlArDP2a52AIV0wD0Su0GX2eDJm1U4DwGFLtBy1cGgTz4J2CTUeaB3sBFfg2Q2Qo7Rt9DeKFLeFeh2HLaI-FFvA7uS2W5u3F4k2iwmgkrdWquShfpCTbvJ9N2Lj9trUI3go9xlj8U/s1600/images.jpg  

2. Metagenesis

Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual. Metagenesis dapat berlaku pada hewan maupun tumbuhan. 
Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut), sementara pada hewan dapat diamati pada ubur-ubur

Metagenesis pada tumbuhan paku

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAE073wxj4jd7SZgdNLVtBGIH8wzHxYUKsxH-M4KEizfoxTBVtc4wSAfKCAyo4rMWPh36zUoTvI6V2t7HGjevpuOuJPFTd2AFlwFobfunDBklmAnVUPb2ZlWd9jyYefN_kQOBs8uzRjXMv/s1600/imagesdd.jpg

Pada tumbuhan paku, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet betina berlangsung di dalam arkegonium. Jika kedua gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatuf (aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit. Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit.

Metagenesis pada ubur-ubur (Aurelia)

Pada ubur-ubur tampak jelas pada gambar yaitu kehidupan pada saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa).

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbTcnlPvEZwvBdzRtntnu1C4vxp-avozNq4w4aymWRSH6rHyineH5tNTisn4rnN8zLq2R5DT7juE1g7LJtBAX11EZj9m0MQ61-OZ-hLFzL3gLa26TNvPpBj74j0kZ-UzRu_CrahcsJr-zO/s1600/medusa.jpg



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcL5xAqYoRCFV1fle6Iw_jhyphenhyphen0HscdH8-LuYuCbom6ctQ4puSw1Mok6cpYhe6tkPtYP4N-GJhCTDTaOKa1FYtYTowEFcGvMq5sFtLRP8CTHHucrqnVq-tlbxVZRM8MwdRBzOBEQD8qQNdPM/s1600/imagesff.jpg






Tidak ada komentar:

Posting Komentar