BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Tumbuh merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya jumlah sel dan volume
tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Misalnya dari tubuhmu yang bertambah tinggi dan tidak akan
kembali menjadi pendek lagi. Perkembangan
pada manusia merupakan proses perubahan mahluk hidup dengan pembentukan
organ-organ yang mengarah pada kedewasaan. Perkembangan pada manusia diawali
melalui proses pembuahan. Proses pembuahan yaitu pertemuan antara sel telur
yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria
(ayah).
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan sampai
lahir (masa dalam kandungan ibu) dan masa setelah lahir. Pada masa lahir,
manusia mengalami tahap-tahap perkembangan yaitu masa anak-anak, remaja,
dewasa, dan manula.Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia dan juga ada
beberapa tahapan pada perkembangan manusia. Didalam makalah ini akan dibahas
mengenai hal-hal yang menyangkut tentang pertumbuhan dan perkembangan pada
tubuh manusia.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami rumuskan item
masalah yang akan di bahas pada penulisan makalah ini, yaitu :
1.
Apa yang menyebabkan terjadinya
pertubuhan pada manusia?
2. Perkembangan pada manusia diawali
oleh apa saja?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan manusia?
4. Ada berpakah tahapan perkembangan
pada manusia?
C.
TUJUAN
Dari
rumusan masalah diatas maka didapatkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui
apa yang menyebabkan petumbuhan pada manusia.
2. Mengetahui
perkembangan pada manusia diawali oleh apa saja.
3. Mengetahui
faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia.
4. Mengetahui organ-organ yang berperan
dalam sistem pencernaan.
5. Mengetahui tahapan-tahapan
perkembangan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERTUMBUHAN
Tumbuh
merupakan perubahan ukuran tubuh akibat bertambahnya jumlah sel dan volume
tubuh. Pertumbuhan bersifat ireversibel, artinya tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Misalnya dari tubuhmu yang bertambah tinggi dan tidak akan
kembali menjadi pendek lagi. Tidak
seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya
menyangkut masalah kemampuan berkembang biak (reproduksi) namun juga
banyak aspek lainnya, misalnya kemampuan berpikir dan kemampuan emosional.
a.
Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan Manusia
1.Faktor
genetic
-faktor
keturunan -- masa konsepsi
-bersifat
tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
-menentukan
beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata,
pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan
psikologis seperti temperamen
psikologis seperti temperamen
-Potensi
genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara
positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal
2.
Faktor eksternal / lingkungan
•mempengaruhi
individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir
hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
•faktor
eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
a.Keluarga
nilai,
kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
Fungsi
:bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai
masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b.
Kelompok teman sebaya
lingkungan
yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi
dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar
kesuksesan dan kegagalan,
memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang
merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang
merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c.
Pengalaman hidup
pengalaman
hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan
apa yang telah dipelajari
Tahapan proses pembelajaran
Tahapan proses pembelajaran
-mengenali
kebutuhan
-penguasaan
ketrampilan
-menjalankan
tugas
-integrasi
ke dalam seluruh fungsi
-mengembangkan
penampilan perilaku yang efektif
d.
Kesehatan
Tingkat
kesehatan respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada
individu Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir)
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat. Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan tumbuh kembang terganggu. Lingkungan tempat tinggal
: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi
Pada umumnya, masa pertumbuhan manusia terjadi sebelum melewati usia 20 tahun. Pada usia sebelum 20th tersebut, pertumbuhan tinggi badan terjadi secara alami yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan tersebut antara lain adalah faktor keturunan, faktor asupan nutrisi harian, faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor penting lainnya. Untuk mengetahui secara jelas tentang pertambahan tinggi badan dan hal-hal yang berkaitan dengan itu, silakan simak artikel-artikel seputar peninggi badan berikut ini....
Pertumbuhan tinggi badan manusia
kerangka-manusia Umumnya, pertambahan tinggi badan manusia dimulai sejak bayi sampai dengan usia dewasa (kurang lebih 20 tahun). Namun tentu saja ada beberapa perkecualian. Mereka yang mengalami kelainan kretinisme (kekerdilan) tidak bisa bertambah tinggi badannya sejak usia tertentu. Sehingga tubuhnya sangat pendek, seukuran anak usia Sekolah Dasar. Ada pula yang menderita kelainan gigantisme (raksasa). Orang yang menderita kelainan gigantisme ini akan terus bertambah tinggi meskipun telah berusia dewasa (lebih dari 20 tahun) oleh karena hormon pertumbuhannya tidak berhenti sebagaimana mestinya. Sehingga orang tersebut memiliki ukuran tubuh sangat besar bagaikan raksasa. Oleh karena itu bersyukurlah kita semua yang mendapatkan ukuran tubuh yang relatif normal. Tidak kerdil. Tidak pula raksasa.
Adapun, hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan antara lain genetik, asupan nutrisi atau gizi makanan, kualitas tidur, serta olahraga atau rutinitas tertentu.
Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan :
tinggi-badanGenetik (Keturunan)
Faktor ini cukup dominan dalam menentukan tinggi badan seseorang. Dan faktor ini sudah ada sejak lahir. Seorang anak yang memiliki ibu dan ayah yang berpostur tinggi biasanya nantinya akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang berpostur tinggi pula. Begitupun sebaliknya. Jika ayah dan ibunya pendek, maka seringkali anaknya juga memiliki postur yang juga pendek. Anda dapat mengamati bahwa orang-orang Afrika meskipun tidak mendapatkan gizi makanan yang baik, namun memiliki postur yang tinggi. Hal itu dapat terjadi lebih dikarenakan faktor keturunan atau genetik ini. Secara umum, faktor genetik ibu lebih berpengaruh ketimbang faktor genetik dari ayah. Ini berarti bahwa Si A yang memiliki ibu tinggi dan ayah pendek akan berpeluang memiliki tubuh yang lebih tinggi ketimbang si B yang memiliki ayah tinggi dan ibu pendek. Namun tentu saja hal itu bukanlah suatu kepastian, namun hanya kecenderungan medis telah diamati.
tinggi-badanAsupan nutrisi
Gizi makanan sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan seseorang. Mengapa orang Eropa memiliki tubuh yang tinggi daripada orang Asia? Salah satu sebabnya adalah gizi makanan yang mereka konsumsi sehari-hari mereka jauh lebih baik daripada gizi makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang Asia. Pernahkah anda mengamati pertambahan tinggi badan seorang balita?. Biasanya mereka mengalami pertambahan tinggi badan yang pesat. Dan tahukah anda apa sebabnya? Oleh karena balita mendapatkan gizi yang sangat baik, terutama dari susu yang mereka minum. Susu adalah makanan yang memiliki gizi ”sempurna” bagi pertumbuhan tulang (tubuh). Susu mengandung semua zat yang dibutuhkan tulang untuk bertambah panjang. Protein, Kalsium, Magnesium, berbagai macam vitamin dan berbagai macam mineral ada dalam kandungan susu.
tinggi-badan Tidur Berkualitas
Tidur berkualitas sangat penting dalam memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan. Sebab hormon pertumbuhan bekerja ”penuh” sewaktu tidur. Semakin berkualitas tidur seseorang, maka hormon pertumbuhan semakin bekerja optimal. Dan itu artinya akan menghasilkan pertambahan tinggi badan secara optimal pula. Cobalah anda mengukur tinggi badan anda pada pagi hari tepat setelah bangun tidur. Mungkin anda akan kaget. Sebab meskipun telah dewasa (tidak lagi dalam masa pertumbuhan), namun tinggi badan anda bertambah sewaktu bangun tidur (biasanya 1-2 cm). Ini disebabkan oleh karena adanya pertambahan panjang tulang rawan pada punggung dan kaki. Namun pertambahan ini bersifat sementara saja. Pada sore hari tinggi badan anda akan kembali seperti semula oleh karena berbagai aktifitas yang anda lakukan dan oleh karena gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, dalam melaksanakan program peninggi badan alami ini, nantinya kualitas tidur anda harus ditingkatkan untuk meraih hasil yang optimal. Tidur yang sangat menunjang bagi pertumbuhan badan adalah tidur lelap (deep sleep) selama kurang lebih 7-8 jam tanpa terputus-putus, tanpa perasaan gelisah dan tanpa mimpi.
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat. Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga
Kondisi sakit ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan tumbuh kembang terganggu. Lingkungan tempat tinggal
: Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi
Pada umumnya, masa pertumbuhan manusia terjadi sebelum melewati usia 20 tahun. Pada usia sebelum 20th tersebut, pertumbuhan tinggi badan terjadi secara alami yang dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan tersebut antara lain adalah faktor keturunan, faktor asupan nutrisi harian, faktor aktifitas olahraga, dan beberapa faktor penting lainnya. Untuk mengetahui secara jelas tentang pertambahan tinggi badan dan hal-hal yang berkaitan dengan itu, silakan simak artikel-artikel seputar peninggi badan berikut ini....
Pertumbuhan tinggi badan manusia
kerangka-manusia Umumnya, pertambahan tinggi badan manusia dimulai sejak bayi sampai dengan usia dewasa (kurang lebih 20 tahun). Namun tentu saja ada beberapa perkecualian. Mereka yang mengalami kelainan kretinisme (kekerdilan) tidak bisa bertambah tinggi badannya sejak usia tertentu. Sehingga tubuhnya sangat pendek, seukuran anak usia Sekolah Dasar. Ada pula yang menderita kelainan gigantisme (raksasa). Orang yang menderita kelainan gigantisme ini akan terus bertambah tinggi meskipun telah berusia dewasa (lebih dari 20 tahun) oleh karena hormon pertumbuhannya tidak berhenti sebagaimana mestinya. Sehingga orang tersebut memiliki ukuran tubuh sangat besar bagaikan raksasa. Oleh karena itu bersyukurlah kita semua yang mendapatkan ukuran tubuh yang relatif normal. Tidak kerdil. Tidak pula raksasa.
Adapun, hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan antara lain genetik, asupan nutrisi atau gizi makanan, kualitas tidur, serta olahraga atau rutinitas tertentu.
Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi Badan :
tinggi-badanGenetik (Keturunan)
Faktor ini cukup dominan dalam menentukan tinggi badan seseorang. Dan faktor ini sudah ada sejak lahir. Seorang anak yang memiliki ibu dan ayah yang berpostur tinggi biasanya nantinya akan tumbuh menjadi seorang dewasa yang berpostur tinggi pula. Begitupun sebaliknya. Jika ayah dan ibunya pendek, maka seringkali anaknya juga memiliki postur yang juga pendek. Anda dapat mengamati bahwa orang-orang Afrika meskipun tidak mendapatkan gizi makanan yang baik, namun memiliki postur yang tinggi. Hal itu dapat terjadi lebih dikarenakan faktor keturunan atau genetik ini. Secara umum, faktor genetik ibu lebih berpengaruh ketimbang faktor genetik dari ayah. Ini berarti bahwa Si A yang memiliki ibu tinggi dan ayah pendek akan berpeluang memiliki tubuh yang lebih tinggi ketimbang si B yang memiliki ayah tinggi dan ibu pendek. Namun tentu saja hal itu bukanlah suatu kepastian, namun hanya kecenderungan medis telah diamati.
tinggi-badanAsupan nutrisi
Gizi makanan sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan seseorang. Mengapa orang Eropa memiliki tubuh yang tinggi daripada orang Asia? Salah satu sebabnya adalah gizi makanan yang mereka konsumsi sehari-hari mereka jauh lebih baik daripada gizi makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang Asia. Pernahkah anda mengamati pertambahan tinggi badan seorang balita?. Biasanya mereka mengalami pertambahan tinggi badan yang pesat. Dan tahukah anda apa sebabnya? Oleh karena balita mendapatkan gizi yang sangat baik, terutama dari susu yang mereka minum. Susu adalah makanan yang memiliki gizi ”sempurna” bagi pertumbuhan tulang (tubuh). Susu mengandung semua zat yang dibutuhkan tulang untuk bertambah panjang. Protein, Kalsium, Magnesium, berbagai macam vitamin dan berbagai macam mineral ada dalam kandungan susu.
tinggi-badan Tidur Berkualitas
Tidur berkualitas sangat penting dalam memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan. Sebab hormon pertumbuhan bekerja ”penuh” sewaktu tidur. Semakin berkualitas tidur seseorang, maka hormon pertumbuhan semakin bekerja optimal. Dan itu artinya akan menghasilkan pertambahan tinggi badan secara optimal pula. Cobalah anda mengukur tinggi badan anda pada pagi hari tepat setelah bangun tidur. Mungkin anda akan kaget. Sebab meskipun telah dewasa (tidak lagi dalam masa pertumbuhan), namun tinggi badan anda bertambah sewaktu bangun tidur (biasanya 1-2 cm). Ini disebabkan oleh karena adanya pertambahan panjang tulang rawan pada punggung dan kaki. Namun pertambahan ini bersifat sementara saja. Pada sore hari tinggi badan anda akan kembali seperti semula oleh karena berbagai aktifitas yang anda lakukan dan oleh karena gaya gravitasi bumi. Oleh karena itu, dalam melaksanakan program peninggi badan alami ini, nantinya kualitas tidur anda harus ditingkatkan untuk meraih hasil yang optimal. Tidur yang sangat menunjang bagi pertumbuhan badan adalah tidur lelap (deep sleep) selama kurang lebih 7-8 jam tanpa terputus-putus, tanpa perasaan gelisah dan tanpa mimpi.
B.
PERKEMBANGAN
Perkembangan dapat diartikan sebagai
perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu
sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan –
perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
perkembangan pada manusia secara umum dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan sampai lahir (masa dalam kandungan
ibu) dan masa setelah lahir. Pada masa lahir, manusia mengalami tahap-tahap
perkembangan yaitu masa anak-anak, remaja, dewasa, dan manula.
1. Masa
Pembuahan sampai Lahir
Kehamilan didahului
dengan pembuahan (fertilisasi). Pembuahan terjadi karena bertemunya ovum (sel
kelamin betina atau sel telur) dengan sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan
akan menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot segera tumbuh dan memasuki rongga
rahim. Setelah empat hingga enam hari (akhir minggu pertama) setelah pembuahan,
zigot akan tumbuh membentuk embrio. Embrio akan melekat pada dinding rahim
(uterus). Embrio akan tumbuh terus di dalam rahim.
Pada usia empat minggu,
panjang embrio sekitar enam sampai tujuh milimeter. Organ tubuh yang penting
sudah mulai terbentuk. Jantung belum sempurna. Tangan dan kaki belum terbentuk.
Pada akhir minggu ke lima, panjang embrio sekitar dua belas milimeter.
Pada bulan kedua dalam
kandungan, embrio berukuran sekitar empat sentimeter. Jantung telah sempurna.
Tangan dan kaki telah terbentuk. Rangka telah terbentuk tetapi masih berupa
tulang rawan.
Pada bulan ketiga dalam
kandungan, embrio kemudian disebut janin (fetus). Panjang janin sekitar lima
sampai delapan sentimeter dan berat sekitar 10-45 gram. Pada usia ini semua
organ telah terbentuk. Selanjutnya, janin mengalami pertumbuhan memanjang,
bertambah besar, dan bertambah berat.
Pertumbuhan memanjang
sangat mencolok selama bulan ketiga, keempat, dan kelima. Pada usia lima bulan
dalam kandungan, panjang janin sekitar 15-19 sentimeter dan beratnya kira-kira
250-450 gram. Selama bulan kelima, gerakan janin biasanya dapat jelas dirasakan
oleh ibunya. Sedangkan peningkatan berat badan sangat mencolok selama dua bulan
terakhir dari kehamilan.

Setelah pembuahan, zigot memasuki rahim ibu dan tumbuh menjadi embrio
Di
dalam rahim ibu, janin dilindungi oleh selaput-selaput dan cairan (air
ketuban). Selaput dan cairan ini berfungsi melindungi janin dari benturan dan
goncangan. Selama dalam kandungan, janin mendapatkan zat-zat makanan dan
oksigen dari darah ibu melalui plasenta atau ari-ari. Biasanya bayi akan segera
lahir setelah usia kandungan 266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan. Pada
saat lahir, berat badan janin sekitar 3 sampai 3,5 kg dengan panjang kira-kira
lima puluh sentimeter. Meskipun ada pula janin yang saat lahir berat badannya
kurang dari 3 kg atau lebih dari 3,5 kg.

Pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim ibu.
2.
Masa setelah Lahir
Bayi
akan segera bernapas begitu lahir. Paru-paru mulai berfungsi. Saat dilahirkan,
secara proporsional kepala lebih besar daripada tubuhnya. Setelah itu lengan,
kaki, dan paha tumbuh lebih cepat daripada kepala. Setelah lahir, manusia akan
mengalami tahap-tahap perkembangan mulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa,
hingga manula (manusia lanjut usia).
Masa
pertumbuhan manusia ada batasnya. Secara normal, pada laki-laki pertumbuhan
akan terhenti pada usia sekitar 22 tahun. Sedangkan pada perempuan, pertumbuhan
akan terhenti pada usia sekitar 18 tahun. Pada kebanyakan remaja, perkembangan
tubuh lebih cepat dialami pada waktu mereka berusia 12-18 tahun. Untuk remaja
perempuan, pertumbuhan cepat itu biasanya terjadi pada usia 12 tahun, sedangkan
untuk remaja laki-laki pada usia 14 tahun.
Setelah
usia 14 tahun, remaja laki-laki biasanya mengejar ketinggalan tinggi dan
beratnya itu dan melampaui tinggi serta berat remaja perempuan. Pertumbuhan
bayi sampai dewasa dipengaruhi oleh makanan, terutama yang mengandung protein
tinggi, hormon, dan faktor keturunan dari kedua orang tuanya. Bahan makanan
yang mempengaruhi pertumbuhan adalah bahan makanan yang mengandung protein
tinggi seperti ikan, daging, telur, susu, keju, kacang kedelai (tahu, tempe),
dan kacang-kacangan lainnya. Hormon yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan
adalah hormon tumbuh dan hormon kelenjar gondok (tiroksin).
a. Masa anak-anak
Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja, bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi.
a. Masa anak-anak
Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja, bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi.
Seiring
dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri, dan
berjalan. Otaknya tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara. Umumnya bayi mulai
berjalan dan mulai berbicara sekitar usia satu tahun.
Pada usia sekitar tiga
tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Anak-anak belajar menggambar,
membaca, dan menulis. Bermain merupakan hal yang penting dalam kehidupan
anak-anak. Menjelang usia sepuluh tahun, anak-anak sudah mencari teman. Mereka
juga sudah tahu bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka, dan bekerja sama
dengan orang lain.

Masa
anak-anak.
b. Masa remaja (masa pubertas)
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa mengalami suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pada masa ini baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah gemuk, dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel kelamin yang matang.

Masa
remaja.
c. Dewasa
Secara biologi, makhluk hidup (organisme) disebut dewasa bila telah menghasilkan sel-sel kelamin. Demikian pula pada manusia sebagai makhluk hidup. Pada laki-laki ditandai dengan kemampuan testis (buah zakar) untuk menghasilkan sperma. Pada perempuan ditandai dengan kemampuan ovarium (indung telur) menghasilkan sel telur. Hal ini menunjukkan bahwa manusia telah dewasa yang berarti telah mampu bereproduksi. Pada masa dewasa, badan seseorang tidak mengalami pertumbuhan tinggi lagi, tetapi hanya bertambah berat.
Manusia dewasa telah
memiliki tanggung jawab akan hidupnya. Mereka juga memikirkan pendidikan dan
pekerjaan untuk masa depannya. Berkeluarga juga merupakan hal yang penting pada
masa dewasa.

Saat
dewasa, manusia telah memikirkan pekerjaannya, misalnya dengan bekerja.
d. Manula
Manula atau manusia lanjut usia, yaitu seseorang yang telah memasuki usia lanjut. Pada usia ini, biasanya organ-organ manusia sudah mulai melemah atau berkurang kemampuannya. Pada manula, biasanya pigementasi rambut kepala telah berkurang, sehingga rambut terlihat memutih. Gigi mulai tanggal bergantian dan tidak akan tumbuh kembali. Biasanya kulit sudah mulai tampak keriput. Pada manula umumnya penglihatan sudah mulai kabur karena daya akomodasi lensa mata berkurang dan pendengaran sering kali sudah berkurang.
Pada
manual, aktivitas organ reproduksi mulai menurun. Pada perempuan, ovarium sudah
tidak dapat menghasilkan sel telur lagi, sehingga tidak terjadi menstruasi
lagi. Masa ini disebut menopause. Akan tetapi, pada laki-laki proses pembentukan
sperma masih terjadi, meskipun telah menurun.

Pada
masa manula, rambut mulai memutih dan kulit mulai keriput.
3. Ciri-ciri Remaja yang Mengalami Pubertas
Seorang anak yang mengalami pubertas tidak lagi disebut anak-anak, namun disebut sebagai remaja. Pubertas ditandai dengan penampakan ciri-ciri seks sekunder. Ciri-ciri seks sekunder tampak pada remaja laki-laki maupun perempuan.
Remaja
laki-laki mengalami pubertas pada usia antara 12 sampai 16 tahun. Ciri-ciri
seks sekunder pada laki-laki seperti suara yang menjadi besar, tumbuh kumis,
tumbuh jambang, tumbuh jakun, tumbuh rambut pada ketiak, otot-otot mulai
membesar (kekar), dan dada tampak menjadi lapang. Selain itu juga telah terjadi
spermatogenesis. Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma atau sel
kelamin laki-laki. Spermatogenesis terjadi di dalam testis (buah zakar). Hal
ini menunjukkan bahwa testis telah berfungsi dengan sempurna.
Remaja
perempuan mengalami pubertas lebih cepat dibandingkan laki-laki. Ciri-ciri seks
sekunder pada perempuan seperti membesarnya payudara, membesarnya pinggul,
tumbuh rambut di ketiak, dan kulit lebih halus. Selain itu, pubertas pada
remaja perempuan juga ditandai dengan mendapatkan menstruasi (haid) yang
pertama. Bagi remaja perempuan, menstruasi yang pertama merupakan tanda bahwa
ia telah mencapai masa pubertas.
Keadaan ini merupakan tanda yang normal pada semua perempuan yang sehat. Menstruasi menunjukkan bahwa perempuan telah memiliki sistem reproduksi yang berfungsi dengan normal. Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik dari rahim (uterus) dengan disertai meluruhnya endometrium (dinding rahim bagian dalam) melalui vagina (alat kelamin luar perempuan). Menstruasi terjadi sebagai akibat sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Keadaan ini merupakan tanda yang normal pada semua perempuan yang sehat. Menstruasi menunjukkan bahwa perempuan telah memiliki sistem reproduksi yang berfungsi dengan normal. Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik dari rahim (uterus) dengan disertai meluruhnya endometrium (dinding rahim bagian dalam) melalui vagina (alat kelamin luar perempuan). Menstruasi terjadi sebagai akibat sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan
PERTUMBUHAN
|
PERKEMBANGAN
|
Proses pertambahan
jumlah, bentuk, ukuran serta fungsi sel akibat adanya pembelahan sel (mitosis).
Bersifat Kuantitatif : dapat diukur dengan alat ukur tertentu (fisik)
Auksanometer alat untuk mengukur pertumbuhan pada tumbuhan
Irreversibel : tidak dapat kembali ke keadaan semula.
Tubuh orang dewasa tidak dapat kembali menjadi bayi
|
Proses
diferensiasi sel-sel tubuh untuk membentuk struktur dan fungsi
tertentu, merupakan proses menuju kedewasaan (kematangan pada sel).
Bersifat kualitatif : tidak dapat diukur dengan suatu alat.
Reversibel :
dapat kembali ke keadaan semula
|
Ditandai dengan :
- Manusia & hewan: bertambah tinggi & berat badan
- Tumbuhan : bertambah tinggi dan besar batang
|
Ditandai dengan :
- Manusia & hewan : berfungsinya alat-alat reproduksi
- Tumbuhan : keluarnya bunga serta buah.
|
C. GERAK
Manusia
memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan,
berlari, menari dan lain-lain. Bagaimana manusia dapat melalakukan gerakan ?
Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak,
yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti
rangka (tulang), persendian, dan otot.
Fungsi
rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat bergerak bila
dibantu oleh otot. Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang pipa,
tulang pipih, tulang pendek, sedangkan berdasarkan pada zat penyusun dan
sturkturnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
Fungsi
persendian adalah menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang
lainnya.
Fungsi otot
adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerak- kan organ lain sehingga
terjadi suatu gerakan.
Sistem gerak
manusia meliputi alat gerak pasif ( rangka ) dan alat gerak aktif (otot).
A. Rangka ( Tulang )
1. Fungsi Rangka :
a.
Sebagai alat gerak pasif
b.
Sebagai penegak tubuh
c.
Melindungi bagian tubuh yang vital
d.
Tempat melekatnya otot lurik
e.
Tempat pembentukan sel – sel darah.
2.
Macam Bentuk Tulang :
a.
Tulang Pipa : tulang paha, tulang
kering, tulang betis tulang hasta dan tulang pengumpil.
b.
Tulang Pipih : tulang belikat,
tulang selangka, tulang tengkorak, tulang rusuk dan tulang usus.
c.
Tulang Pendek : tulang pergelangan
tangan, tulang pergelangan kaki, dan ruas-ruas tulang belakang.
3.
Jenis Tulang :
a. Tulang Rawan (
Kartilago ) :
Tulang rawan
tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak
mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur.
Tulang rawan banyak terdapat pada
tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang
rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang
belakang.
-
Hialin : terdapat
antara tulang rusuk dengan tulang dada, pangkal batang tenggorok, dan persendian.
-
Fibrosa : terdapat
pada tempurung lutut dan tulang panggul.
-
Elastis : terdapat
pada daun telinga dan hidung.
b. Tulang Keras ( Osteon
) : tulang yang
menyusun rangka manusia.
Tulang keras
dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) ruang antar sel tulang keras
banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras.
Zat kapur
tersebut dalam bentuk kalsium karbonat dan kalsium fosfat yang diperoleh atau
dibawa oleh darah.
Dalam tulang
keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang
berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.
4.
Rangka Manusia :
a. Tengkorak :
1. Bagian Kepala :
-
1 tulang
dahi ( os. frontale )
-
2 tulang
ubun – ubun ( os. parietale )
-
1 tulang
kepala belakang ( os. occipitale )
-
2 tulang
baji ( os. sphenoidale )
-
2 tulang
tapis ( os. ethmoidale )
-
2 tulang
pelipis ( os. temporale ).
2. Bagian Wajah :
-
2 tulang
rahang atas ( os. maxilla )
-
2 tulang
rahang bawah ( os. mandibula )
-
2 tulang
pipi ( os. zigomaticum )
-
2 tulang
langit – langit ( os. pallatum )
-
2 tulang
hidung ( os. nasale )
-
2 tulang air
mata ( os. lacrimale )
-
1 tulang
lidah ( os. hyoideum )
Gambar
1 Tulang Tengkorak
b. Badan (os. Trunca) :
1.
Ruas Tulang Belakang (os. Vertebrae) :
-
7 ruas
tulang leher (os. Vertebrae cervicale)
-
12 ruas
tulang punggung (os. Vertebrae thoracalis)
-
5 ruas
tulang pinggang (os. Vertebrae lumbalis)
-
5 ruas tulang kelangkang (os. Vertebrae sacrum)
-
4 ruas
tulang ekor (os. Vertebrae cocigeus)
Gambar
2 Tulang Belakang
2. Tulang Dada ( os.
sternum ) :
-
Tulang Hulu
( os. Manubrium sterni )
-
Tulang Badan
( os. Corpus sterni )
-
Tulang Taju
Pedang ( os. Processus xyphoideus )
Gambar 3 Tulang Dada dan Rusuk
3. Tulang Rusuk ( os.
Costae ) :
-
7 pasang
tulang rusuk sejati ( os. Costa vera )
-
3 pasang
tulang rusuk palsu ( os. Costa spuria )
-
2 pasang
tulang rusuk melayang ( os. Costa fluctuantes )
4. Tulang Gelang Bahu (
os. Humerum ) :
-
2 tulang
belikat ( os. Scapula )
-
2
tulang selangka ( os. Clavicula )
Gambar 4 Tulang Gelang Bahu
5.
Tulang Gelang Panggul ( os. Pelvis
verilis ) :
-
2 tulang
usus ( os. Ilium )
-
2 tulang
duduk ( os. ischium )
-
2 tulang
kemaluan ( os. pubis )
Gambar 5 Tulang Gelang Panggul
c. Anggota Gerak :
1.
Tulang Lengan ( os. extremitas anterior ) :
-
2 tulang
lengan atas ( os. humerus )
-
2 tulang
pengumpil ( os. ulna )
-
2 tulang
hasta ( os. radius )
-
2 x 8 tulang
pergelangan tangan ( os. carpal )
-
2 x 5 tulang
telapak tangan ( os. metacarpal )
-
2 x 14 ruas
tulang jari tangan ( os. phalanges )
Gambar 6 Tulang Anggota Gerak Atas
2.
Tulang Tungkai ( os. extremitas
posterior ) :
-
2 tulang
paha ( os. femur )
-
2 tulang
tempurung lutut ( os. patella )
-
2 tulang
kering ( os. tibia )
-
2 tulang
betis ( os. fibula )
-
2 x 7 tulang
pergelangan kaki ( os. tarsus )
-
2 x 5 tulang
telapak kaki ( os. metatarsus )
-
2 x 14 ruas
tulang jari kaki ( os. phalanges )
Gambar 7 Tulang Anggota Gerak Bawah
B. Otot
Macam Otot :
1. Otot Lurik ( Otot
Rangka ) :
-
Bentuk
silindris dan tak bercabang
-
Berseran
lintang ( lurik )
-
Reaksi
cepat, mudah lelah
-
Volunter
(dipengaruhi saraf)
-
Tempat :
melekat pada rangka
2. Otot Polos ( Otot
Rongga Dalam ) :
-
Bentuk
gelendong ( ujung lancip, tengah membesar )
-
Tak berseran
lintang ( polos )
-
Reaksi
lambat, tahan lama
-
Involunter (
tak dipengaruhi saraf )
-
Tempat :
pada rongga dalam ( saluran pencernaan, reproduksi, ekskresi )
3. Otot Jantung (
Myocardium ) :
-
Bentuk
silindris dan bercabang-cabang
-
Berseran
lintang ( lurik )
-
Reaksi
lambat, tahan lama
-
Involunter
(tak dipengaruhi saraf )
-
Tempat :
pada jantung
C. Sendi ( Artikulasi )
Sendi ( artikulasi ) adalah
hubungan antar tulang satu dengan tulang lainnya.Berdasarkan macamnya, sendi
dibagi menjadi
1. Sendi Mati (
Sinartrosis ) : sendi yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Sendi
mati ini dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Sinfibrosis : sendi mati
yang penghubungnya dari jaringan ikat,
misalnya hubungan antar tulang tengkorak
( sutura ).
b. Sinkondrosis : sendi mati
yang penghubungnya dari tulang rawan,
misalnya hubungan antara tulang rusuk
dengan tulang dada.
2. Sendi Kaku (
Amfiartrosis ) : sendi yang dapat digerakkan hanya sedikit (sangat
terbatas), misalnya hubungan antar ruas
tulang belakang.
3. Sendi Gerak (
Diartrosis ) : sendi yang dapat digerakkan dengan bebas. Sendi gerak
ini dibagi menjadi :
a. Sendi Peluru (
Endartrosis ) : sendi yang dapat digerakkan ke segala arah, misalnya
terdapat pada hubungan antara tulang
lengan atas dengan tulang gelang bahu dan tulang paha dengan tulang gelang panggul.
b. Sendi Putar (
Trokoidea ) : sendi yang dapat digerakkan memutar, misalnya hubungan antara tulang kepala dengan tulang
atlas (leher).
c. Sendi Engsel (
Gynglumus ) : sendi yang dapat digerakkan ke satu arah, misalnya terdapat
pada sendi siku dan lutut.
d. Sendi Pelana (
Sellaris ) : sendi yang dapat digerakkan ke dua arah, misalnya hubungan antara tulang telapak tangan
dengan tulang jari-jari tangan.
e. Sendi Geser / Luncur
(Ellipsoidea) : sendi yang dapat bergeser ke depan ke belakang atau ke
kanan ke kiri,misalnya terdapat pada tulang
pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki.
D. Kelainan Sistem Gerak :
1. Tulang Belakang :
a. Lordosis : Tulang
belakang bengkok ke depan.
b. Kifosis : Tulang belakang bengkok ke belakang.
c. Skoliosis : Tulang
belakang bengkok ke samping.
2. Gangguan Tulang :
a. Fisura : Retak tulang
b. Fraktura : Patah
tulang, ada 2 macam, yaitu Patah Tulang
Terbuka, yaitu jika tulang patah dan menembus kulit sedang Patah Tulang Tertutup, jika tulang
patah tidak sampai menembus kulit.
3. Gangguan Persendian :
a.
Dislokasi : bergesernya sendi karena sobeknya ligamen (ikat)
sendi.
b.
Terkilir / Sprain : Tertariknya ligament (ikat) sendi karena gerakan
mendadak atau mengangkat benda yang terlalu berat.
c.
Ankilosis : sendi menyatu dengan tulang sehingga tak dapat
digerakkan.
d.
Artritis Eksudatif (Sendi Bernanah) : radang sendi
akibat terkena infeksi.
e.
Artritis Sika (Sendi Kering) : radang sendi akibat berkurangnya
minyak sendi (sinovial).
4.
Gangguan Fisiologis :
a.
Rakhitis : kaki bengkok berbentuk O atau X, akibat kekurangan
vitamin D, kalsium (Ca) dan Fosfor (P).
b.
Osteoporosis : pengeroposan tulang akibat kekurangan kalsium (Ca).
c.
Mikrosephalus : kepala kecil akibat pertumbuhan tulang terhambat.
5.
Gangguan Otot :
a.
Atropi : otot melemah dan mengecil akibat
jarang dilatih.
b.
Hipertropi : otot membesar dan mengeras akibat sering dilatih.
c.
Tetanus : Otot mengeras (kontraksi) akibat membawa beban terlalu berat.
d.
Stiff : peradangan otot di bagian leher.
e.
Hernia abdominalis : otot dinding perut robek sehingga usus masuk ke rongga
perut.
Metamorfosis
dan Metagenesis
Beberapa jenis hewan mengalami metamorfosis dan metagenesis
dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk metagenesis, selain pada hewan
juga terjadi pada tumbuhan.
1. Metamorfosis
1. Metamorfosis
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh
secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis terjadi
pada serangga dan amfibi. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis pada serangga
dapat dibedakan menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna. Berikut dapat dilihat proses metamorfosis pada amfibi dan serangga.
Metamorfosis pada katak (amfibi)
telur --> kecebong --> kecebong berkaki --> katak
berekor --> katak dewasa
Metamorfosis Sempurna pada serangga
telur --> larva --> pupa (kepompong) --> dewasa
(imago)
Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola) pada Belalang
telur --> nimpa --> dewasa (imago)
2. Metagenesis
Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase
seksual dan aseksual. Metagenesis dapat berlaku pada hewan maupun
tumbuhan.
Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada
tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut), sementara pada hewan dapat diamati pada
ubur-ubur
Metagenesis pada tumbuhan paku
Pada tumbuhan paku, pembentukan gamet jantan berlangsung di
dalam antheridium dan gamet betina berlangsung di dalam arkegonium. Jika kedua
gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh
menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatuf
(aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh
menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka
generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit. Demikian
seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit.
Metagenesis pada ubur-ubur (Aurelia)
Pada ubur-ubur tampak jelas pada gambar yaitu kehidupan pada
saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar